MERINTIH EMAK BAPAK DAHULU
Oleh Sindi Violinda
Merintih emak bapak dahulu
Lebih 70 tahun lalu
Merintih, kan nasib anaknya dijadi babu
Serbunya, lah pakai bambu
Rumah-rumah belum kokoh se kini
Rumbia belum nasibnya dapat berdiri
Di belakang makan bersama beralaskan beroti
Di keesokannya bisa saja mati
Kadang tertidur karena lelah berjaga
Jangankan kira, mata dalamnya tetap terbuka
Kadang seolah santai mencintai keluarga
Jangankan kira, jiwanya tetap siap gapai merdeka
Akhirnya penjajah dapat mengakui kemerdekaan Indonesia
Akhirnya 70 tahun perjuangan emak bapak tak sia-sia
Sekarang tidak dijajah dengan perang negara
Sekarang dijajah dengan membodohi bangsa
Dengan begitu, lah merdeka atau mati
Tetap keputusan bangsa sendiri
Dengan persatuan sejati akan tetap abadi
Dengan tamak, haram mengenyangkan perut sehari-
hari
Oy,
Merdeka emak bapak dahulu
Merdeka emak bapak dimasa kini
Medan, 19 Agustus 2015
(Pernah dimuat di Harian Waspada, Minggu, 23 Agustus 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar