Sabtu, 12 November 2016

MERINTIH EMAK BAPAK DAHULU 
Oleh Sindi Violinda
Merintih emak bapak dahulu Lebih 70 tahun lalu Merintih, kan nasib anaknya dijadi babu Serbunya, lah pakai bambu Rumah-rumah belum kokoh se kini Rumbia belum nasibnya dapat berdiri Di belakang makan bersama beralaskan beroti Di keesokannya bisa saja mati Kadang tertidur karena lelah berjaga Jangankan kira, mata dalamnya tetap terbuka Kadang seolah santai mencintai keluarga Jangankan kira, jiwanya tetap siap gapai merdeka Akhirnya penjajah dapat mengakui kemerdekaan Indonesia Akhirnya 70 tahun perjuangan emak bapak tak sia-sia Sekarang tidak dijajah dengan perang negara Sekarang dijajah dengan membodohi bangsa Dengan begitu, lah merdeka atau mati Tetap keputusan bangsa sendiri Dengan persatuan sejati akan tetap abadi Dengan tamak, haram mengenyangkan perut sehari- hari Oy, Merdeka emak bapak dahulu Merdeka emak bapak dimasa kini Medan, 19 Agustus 2015 (Pernah dimuat di Harian Waspada, Minggu, 23 Agustus 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar