Minggu, 13 November 2016

RENJANA
Oleh Gatra Aksara

Telah ku tulis madah di paras sepuluh purnama
Mengulas gugusan senyummu, kala berbinar sakral di gebyar semesta
Gubahkan lindap malam menjadi titisan rindu tak bermahkota
Namun sarat manja, mencitra santunmu penuh pesona,..

Harum ribang ini, seduh ku reguk nikmat bagai kafur nira
Sendiri, kala lisan gagu terhalang pupus hati kian meronta
Terang, diterjemahkan sendu menyembilu oleh gemerlapan kartika
Bertajuk kasih jumpa, berbatas khayal terpisah samudra,..

Ini tentangmu Almira,..
Tentang hati lembut yang mengasfar kencana
Suci terlampir mesra di cakrawala, namun terasa mustahil untuk ku sua,..

Suatu ketika,..
Tarikh menuju dasawarsa mulai melepuh terbakar bara cinta
Trenyuh batinku menggelepar haru lantas berserah rela,..

Akhirnya tersenarai hikayat menjelma dalam bait-bait do'a
Menyirat kalam harapan curam di sepanjang gaun lembayung senja
Lantas, jingga menyepuh apik langit sore dan melafalkan Fatwa Renjana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar