Oleh Khairul Nur Zaini
Ingatanku berlari kemasa lalu
Kuingat benar langit abu abu kala itu
Hujan hadir menambah perih sedihku
Ruang kosongku bertambah berdebu
Berjalanku kebelakang tarik senarku
Kuingat benar lariku kepohon besar itu Kala itu
Berteduh redakan perih sedihku
Pohon menemani ruang jiwaku
Malam itu
Keajaiban pohon kurasakan benar
Air mataku jatuh dia menjatuhkan daunnya menahannya jatuh
Ragaku terluka dia turunkan daunnya lantas menutupi luka lekas kembali semula
Jiwaku rasa nanar dia terjunkan daunnya diatas rambutku buatku sadar
Bahuku rapuh hampirku terjatuh bersandarlah aku di raganya
Selalu keajaibannya dan seterusnya
Hanya kala itu dan masa itu
Dan seterusnya
Yang pasti sekarang tak ada yang pasti
Relative dan seterusnya
Sedih
Keajaiban pohon terasa menghilang dari tubuh indahmu
Aku mencarinya untukmu
Dirimu mencarinya untuknya
Ku berdo'a dirinya menjadi pohon untuk yang lainnya
Bukan Kamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar