Jumat, 23 Oktober 2015

Misteri Nenek Penunggu Lift (Misteri)



Cerita ini kisah nyata yang baru saya alami kemarin tepatnya hari selasa tanggal 15 mei 2012.

Saya adalah seorang karyawan yang bekerja sebagai quality control dengan pembagian tugas 3 shift

dan minggu inisaya kebagian shift malam. Pukul 23.00 di ruang kerja, Teman saya datang, dia

bernama Ully sama seperti saya dia juga asli Surabaya. Dia cuma tersenyum sebentar lalu pergi

meninggalkan saya dengan setumpuk pekerjaan. "Malam-malam gini enaknya ngopi ,mas Dante gak

ikut kah?" Katanya sambil meledek. "Males ull, 2012 udah gak jaman makan gaji buta!" sahut saya

sambil pasang muka merengut. Lalu dia menghilang dibalik kerumunan pekerja borongan. Saya

melanjutkan pekerjaan yang sudah menjadi rutinitas saya. Malam itu agak panas karena AC di

kantor sedang rusak, sehingga terlihat beberapa team maintenance wara-wiri terlihat agak

sibuk. "Coba kalau semua mesin di stop, pasti kita nganggur mas". Salah seorang pegawai borongan

dibelakangku sambil membawakan kertas buram yang tadi sudah saya minta. "Hehehe" karena sibuk

jadinya saya tidak terlalu menanggapinya. Berterima kasih pun saya lupa. Waktu menunjukkan pukul

tepat 00.00 di ruangan kerja. Genset di kantor mati dan seluruh ruangan kantor telah menjadi

gelap gulita dan terdengar jeritan karyawan wanita disana sini. "Mas Black out lagi" Teriak seorang

pekerja yang saya tahu namanya astutik. "Ya sabar" Sahut saya. Karena juga takut, saya nyalakan

ponsel untuk menerangi sekitar meja kerja saya. Ruangan semakin panas, sehingga saya

memutuskan untuk berjalan pelan-pelan keluar ruangan, lagi pula memang sudah ingin buang air

kecil. Di luar tidak kalah gelap, tetapi masih ada penerangan dari jalan raya yang jaraknya kurang

lebih 500 meter. "Mas Dante mau kemana?" Seorang security menyapa saya. "Oh pak agus, saya

mau ke toilet pak mari..." Tak lama sayapun masuk ke dalam toilet. Beberapa saat terdengar seorang

wanita menyanyikan tembang Jawa yang sayapun tidak pernah mendengarnya. Kalau tidak salah ada

lirik yang bunyinya "ing wetan kulon pating gletak ra di ramut. Podo nangis lan." (Disana sini

banyak yanǥ tergeletak. Tidak ada yang merawat dan menangis semua). Sentak saya kaget karena ini

adalah toilet laki-laki, mustahil kalau ada ibu-ibu. Sampai bisa bernyanyi di dalam toilet laki-laki.

Saya keluar dari toilet, ternyata di luar masih gelap. Jam menunjukkan pukul 00.20. Perasaan saya

mulai tidak karuan mengingat pengalaman saya yang tempo hari pernah melihat hantu. Karena sudah

mulai cemas saya memberanikan diri untuk lari ke tempat peristirahatan laki-laki. Tapi lorong di

depan saya gelap sekali, jadi saya hanya berjalan pelan-pelan bahkan terlalu pelan.

Tak lama kemudian nyanyian itu terdengar lagi. ini tercium bau busuk, saya saja sampai mual dan

rasa-rasanya mau muntah mencium bau tersebut. Sesaat kemudian ada Jeritan itu berasal dari

gudang, rupanya ada salah seorang pegawai kakinya tertimpa lift barang. Semua orang sibuk menuju

lift, suasana masih gelap. Entah apa yang dilakukan maintenance waktu itu sehingga kerusakan tidak

cepat terselesaikan. Di saat orang-orang sibuk menolong korban, saya melihat wanita tua memakai

kemben duduk di atas lift. "Ya Tuhan" Aku berteriak sambil kedua kakiku bergemetar. Karena

suasana panik tak ada seorangpun yang mendengar jeritan saya. Lalu Genset pun sudah kembali

hidup. Sekarang di kantor mulai ada penerangan lagi, wanita tua tadi pun ternyata sudah tidak ada.

"Dek, dek Dante juga lihat yaa?" Pak karmin (petugas kebersihan) menyapa saya. "Oooh pak

karmin, lihat apa toh pak?" Ah jangan pura-pura dek, mbah tua yang duduk diatas lift tadi.. Itu

memang penunggunya sini dek. Aku tertegun, jadi dari tadi sosok itu mengikutiku. Apa mungkin

yang menyanyikan senandung tembang jawa kuno tadi adalah makhluk itu... Wallahuallam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar