Hubungan cinta kini bukan lagi soal bagaimana dia bisa menghangatkan hati. Atau tentang memiliki partner yang ke mana-mana bisa menemani. Semakin dewasa hubungan cinta naik tingkat jadi soal mengembangkan diri. Bagaimana mendapatkan dia yang tidak pernah lelah menantang diri, supaya bisa mengeluarkan kualitas terbaik yang dimiliki.
Sayang, ada beberapa hubungan yang terbukti tidak membuat kita berkembang. Namun hanya memanjakan diri dengan pendampingan dan ucapan sayang. Sebenarnya perbedaannya pun terasa. Kita saja yang kadang kurang peka….
1. Dia yang membuatmu berkembang tidak punya waktu untuk permintaan yang tidak rasional. Sementara dia yang memanjakanmu akan jauh lebih mudah mengabulkan
Saat pekerjaan sedang banyak-banyaknya dan kamu tiba-tiba ingin makan malam bersama, dia yang ingin melihatmu berkembang akan berusaha memberikan penjelasan bahwa keinginanmu sesungguhnya kontra produktif. Waktu yang dipakai untuk saling menjemput, membelah kemacetan bersama, lalu menunggu pesanan makan tiba bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermakna. Toh kalian juga bisa bertemu lebih lama saat akhir pekan tiba.
Dia yang ingin melihatmu berkembang tidak mudah mengabulkan keinginan, bukan karena dia tidak sayang. Dia hanya tahu ada hal yang lebih penting untuk dikejar.
Sementara dia yang memanjakanmu akan dengan mudah mengabulkan keinginan. Selama kamu tak protes, dia merasa tugasnya sudah terselesaikan.
2. Di samping dia yang memanjakan kamu merasa dipuji dan ditinggikan. Sementara dia yang membuatmu berkembang menghujanimu dengan tantangan
“Sayang, thanks God tadi project ku lolos. Kliennya puas.”
“Waaahhhh…sayangku memang hebat ya.”
Pujian macam ini tidak akan mudah datang dari mulutnya yang benar-benar ingin melihatmu berkembang. Baginya, pencapaianmu bukan harga mati. Dia menghargai, namun tetap merasa sesungguhnya kamu bisa melakukan banyak hal jauh lebih baik dari ini.
Selepas memelukmu dan mengucapkan selamat — pasangan yang terus ingin melihatmu berkembang akan memantik rasa gatal dalam diri dengan pertanyaan macam ini:
“Nah…project ini udah kan? Lalu setelah ini apa lagi?”
3. Hubunganmu dan dia bukan cuma soal kecup, jalan, dan pelukan. Bersamanya yang membuat berkembang perjalanan ini jadi prototype masa depan
Sesekali kamu iri saat melihat kawan-kawanmu bisa kencan manis dengan pacar mereka setiap ada waktu. Menjajal tempat baru, nonton, sampai melancong ke pantai yang sedang hip itu. Bagi mereka hubungan adalah soal meluapkan perasaan. Bagaimana berbagi pelukan dan menumpuk kenangan.
Sementara dalam kasusmu hubungan ini harus naik tingkat ke level selanjutnya. Di akhir pekan kalian berkunjung ke rumah saudara yang kebetulan arsitek demi membahas rencana renovasi rumah bersama. Kalian pergi ke toko bangunan, membeli obat anti rayap semetara pasangan lain ke mall menikmati malam Minggu mereka. Saat kamu merengek, pasanganmu ini menjawab dengan bijaknya:
“Hidup kan bukan cuma soal peluk-cium atau senang-senang. Yang kita lakukan sekarang justru bisa jadi pembelajaran untuk masa depan.”
4. Ada janji-janji manis dari dia yang memanjakan. Dia yang membuatmu berkembang lebih memilih mengucapkan harapan, lalu mengajakmu mengusahakan
Dari mulutnya yang terus ingin melihatmu berkembang akan jarang kamu dengar janji-janji manis yang memabukkan. Dia tidak mudah menjanjikan masa depan, tidak mudah juga menjamu telingamu dengan rayuan khas pacaran yang membuat hati tenang. Di sampingnya kamu lebih sering mendengar harapan. Tentang masa depan macam apa yang ingin kalian bangun bersama, tentang bagaimana kelak mengatur pemasukan yang di awal hidup bersama masih belum seberapa.
Dia bertanya apakah kamu bisa mengimbanginya. Apakah kamu bersedia berjuang bersama. Buatnya, ikatan ini tidak akan selesai hanya dengan janji-janji manis saja. Dia lebih memilih mengajukan harapan lalu berusaha mengajakmu mewujudkannya.
5. Hatimu memang hangat di samping dia yang memanjakan. Namun hanya di samping dia yang membuatmu berkembang kamu merasa hal-hal baik selalu datang
Dia yang membuat berkembang lebih memilih mewujudkan harapan bersama
Dari mulutnya yang terus ingin melihatmu berkembang akan jarang kamu dengar janji-janji manis yang memabukkan. Dia tidak mudah menjanjikan masa depan, tidak mudah juga menjamu telingamu dengan rayuan khas pacaran yang membuat hati tenang. Di sampingnya kamu lebih sering mendengar harapan. Tentang masa depan macam apa yang ingin kalian bangun bersama, tentang bagaimana kelak mengatur pemasukan yang di awal hidup bersama masih belum seberapa.
Dia bertanya apakah kamu bisa mengimbanginya. Apakah kamu bersedia berjuang bersama. Buatnya, ikatan ini tidak akan selesai hanya dengan janji-janji manis saja. Dia lebih memilih mengajukan harapan lalu berusaha mengajakmu mewujudkannya.
5. Hatimu memang hangat di samping dia yang memanjakan. Namun hanya di samping dia yang membuatmu berkembang kamu merasa hal-hal baik selalu datang
Didampingi dia yang membuatmu berkembang tak akan membuatmu merasa ‘penuh’ hatinya karena pujian-pujian manis saja. Hebatnya, dia yang membuatmu berkembang bisa membuatmu merasakan banyak kejutan. Di sampingnya rasanya hal-hal baik tak henti datang.
Kamu selalu merasa tertantang untuk mengembangkan diri. Impian untuk jadi dosen sekaligus penulis makin jelas terpatri, setelah perbincangan dengannya soal visi. Keinginan renovasi rumah terwujud lebih cepat dari yang dibayangkan selama ini sebab kalian sama-sama all out untuk mengumpulkan pundi-pundi bujet renovasi. Di sisinya hal-hal baik serasa datang sendiri.
6. Dia yang memanjakan sebisa mungkin tak mau membuatmu patah hati. Dia yang ingin melihatmu berkembang sesekali mematahkan hati. Tapi tak pernah gagal membuatmu jatuh cinta lagi
Hatimu patah saat dia mengkritik etos kerjamu yang di matanya masih sangat lembek. Buatnya kamu masih kurang disiplin dalam membagi waktu. Banyak sekali ruang kosong dalam harimu yang bisa dimanfaatkan lebih baik dari itu. Kamu yang merasa sudah bekerja banting tulang merasa penilaiannya itu tidak fair. Kalian saling mendiamkan beberapa waktu. Sampai akhirnya hatimu cukup terbuka untuk menerima masukannya yang keras, tapi ada benarnya itu.
Jika dia yang memanjakan berusaha menjagamu agar tak pernah patah hati, lain cerita dengan pasangan yang ingin melihatmu berkembang saban hari. Buatnya patah hati, kesal — itu wajar dalam hubungan yang sedang dijalani. Dia memang membuatmu patah hati. Tapi tak pernah gagal membuatmu jatuh cinta lagi.
7. Memandang matanya yang memanjakan kamu selalu menemukan penerimaan. Sementara bersamanya yang mendampingimu agar berkembang, kamu selalu menemukan pendampingan. Partner menuju kebaikan
Memang nyaman bisa berjalan bersama dia yang menerimamu apa adanya. Membuatmu merasa bahwa kamulah poros dunia. Tak ada lagi perlu ada yang ditutupi. Tidak ada lagi yang perlu dibenahi. Sebab dia menyayangimu sepenuh hati.
Namun bukankah hidup bukan Namun bukankah hidup bukan cuma soal merasa ‘selesai’ saja? Kamu juga perlu terus berkembang sebagai manusia. Bersamanya yang tak hanya mendampingimu namun juga ingin melihatmu tumbuh dengan bijak dan dewasa, ada rasa lain yang muncul di dada. Bukan sekadar diterima. Kamu juga merasa ditemani menuju berbagai kebaikan di depan mata. Sebab sesungguhnya kalian bisa mewujudkannya bersama.
Jika dalam diri pasanganmu 7 perbedaan ini sudah jelas adanya, maka kamulah yang paling berhak menilainya. Mana yang lebih kamu butuhkan: dia yang selalu membuatmu merasa disayang; atau dia yang tak pernah lelah mendorongmu untuk berkembang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar