Selasa, 27 Oktober 2015

Surat Dari Riau Untuk Presiden

Hasil gambar untuk pak presiden jatuhkan saja bom nuklir



Pak Presiden, jatuhkan saja bom nuklir biar kami mati secara langsung

Spanduk berisi kekecewaan dipampang ratusan siswa SDN 15 Pekanbaru di depan pagar sekolah mereka Jalan Cut Nyak Dien.

Meskipun banyak menyampaikan keresahan, ada beberapa spanduk yang memperlihatkan kekecewaan.

Seperti spanduk kertas biru berisi permintaan agar Presiden menurunkan bom nuklir bila tidak mampu padamkan asap.

Spanduk yang ditulis menggunakan spidol warna tersebut berisi dua tulisan berbeda.

Tulisan pertama berukuran besar dengan kalimat “Pak Jokowi … Tolong….. Zania rindu sekolah ….! Bosan libur terus. Gak enak pakai masker.”

Di bawah sudut, ditulis dengan tulisan lebih kecil menggunakan spidol hitam.

“Pak Presiden…. Klo tak bisa padamkan ASAP jatuhkan aja Bom Nuklir di KOTA kami agar kami mati secara langsung !!!!! Daripada harus mati perlahan Karena ASAP.”

Di bawah terdapat hastag save RIAU.


Puluhan lembar spanduk berisi keresahan dibuat dan dipasang siswa SDN 15 Pekanbaru di pagar sekolah mereka, Kamis (22/10/2015) pagi.

Meskipun sesuai edaran mereka diharuskan sekolah sampai pukul 09.30 WIB, tidak menghalangi anak-anak ini menyampaikan keluhan mereka yang sudah berbulan-bulan terpaksa menghisap asap.

Beragam kata-kata diekpresikan anak-anak seperti ‘Mengapa Kami Jadi Korban, Asapmu Membunuhku Secara Perlahan-lahan.’


Seorang murid SDN 15 Pekanbaru memperlihatkan spanduk berisi kekecewaan tentang kabut asap yang tak jua hilang. Ratusan siswa SDN 15 Pekanbaru menulis curahan hati di atas spanduk kertas yang dipajang di depan pagar sekolah mereka Jalan Cut Nyak Dien.

Keresahan juga disampaikan dalam bentuk imbauan pada penguasa negeri.

Di antaranya ‘Bapak-bapak dan Datuk-datuk kami. Dengarlah jeritan kami.’

“Asap membuat kami tak bisa bersekolah, dan kami tak bisa menghirup udara segar. Kami tak bebas bermain,” tulis seorang siswa bernama Defo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar