Rumah Kosong
------------------------------------------------------------------
Sudah hampir bertahun-tahun rumah yang berada diseberang depan kos ku itu sepi dan tidak ada
yang pernah tau kenapa. Rumah dengan patung aneh berwarna putih itu ditinggalkan oleh
pemiliknya, aku belum lama tinggal disini. Tapi aku sudah banyak mendengar tentang rumah itu.
Ada yang bilang rumah itu disita karena hutang, yang lain mengatakan kalo rumah itu ditinggalkan
begitu saja oleh pemiliknya. Awalnya aku tidak terlalu peduli tentang rumah itu akan tetapi makin
lama aku jadi semakin penasaran.
Setiap malam ketika aku akan menutup gorden jendela kamar, seperti ada magnet yang membuat
mataku tertuju ke arah rumah tersebut. Terlebih lagi patung yang berbentuk manusia itu seolah
bergerak. Aku akan coba gambarkan pada pembaca cerita-hantu.com seperti apa rumahnya, kalo dari
arah jendela kamarku rumah itu tampak tidak terlalu jelas. Gelap dan sedikit tertutupi oleh ilalang
dihalaman rumahnya.
Patung putih tinggi berukuran 2 meterpun hampir tenggelam oleh ilalang. Bentuk patung putih itupun
tidak jelas bentuknya, hampir menyerupai manusia yang sedang menumbuk sesuatu. Jujur aku sangat
penasaran dengan rumah itu. Ada apa didalamnya, jika ada yang menyuruhku untuk masuk kedalam
rumah itu, aku pasti akan melakukannya.
Banyak yang bilang kalo aku terlalu pemberani, tidak pernah merasa takut pada apapun dan mereka
mengatakan kalo aku freak. Aku coba menerobos masuk kedalam bangunan rumah tua belanda yang
menjadi rumah kosong itu. Seperti malam itu, aku masih memicingkan mata sambil menatap fokus
ke arah rumah itu. Aku bukan takut tapi memikirkan bagaimana cara masuk kedalam rumah itu.
Aku memang aneh dan aku memang nekat, terserah pembaca mau bilang apa yang pasti malam itu
aku akan melakukannya karena rasa penasaranku. Bahkan bisa dibilang aku tinggal dikos itu karena
aku sedang mengincar rumah kosong peninggalan belanda tersebut.
Malam itu aku menyusun strategi, halangan yang pertama adalah diseberang rumah itu. Karena
sangat berdekatan dengan sebuah kedai, dan aku menunggu mereka tutup. Seperti sebuah pertanda,
kedai itu tutup lebih cepat dari biasanya. Membawa senter kecil ditangan, aku bergerak lincah keluar
kos persis seperti maling.
Singkat cerita, aku sudah berdiri tepat didepan rumah itu. Dengan sigap aku memeriksa gerbang
rumah itu dan ternyata tidak dikunci. Ini seperti sebuah kebetulan, yang menyenangkan dan
menantang. Kakiku menjinjit dan aku berjalan memasuki perlahan rumah kosong itu dan mataku
membelalak seolah ada yang menyentuh tengkuk leherku.
Aku kaget, karena itu bukan tersibak angin, melainkan usapan manusia tapi tidak panas melainkan
dingin. Kakiku yang menjinjit sekarang rata dengan tanah, jari-jariku masih tersangkut dipintu
gerbang. Aku reflek melihat ke belakang dan dihadapanku berdiri sosok tinggi besar dengan badan
penuh bulu berwarna hitam dan berbau.
Matanya besar berwarna merah dengan dua tanduk diatas kepalanya, giginya runcing bertaring
dilengkapi dengan bibir yang besar dengan lidah yang menjulur panjang. Aku berdiri mematung,
sambil melihat sosok tinggi besar yang menyeramkan itu. Monster besar itu mengeluarkan suara
dengan aneh, Aku tidak berpikir panjang dan langsung berlari.
Namun bagaikan sihir, makhluk besar itu tiba-tiba saja sudah ada didepanku seolah menghalangiku
keluar dari rumah kosong itu. Aku terdiam mematung dan ketakutan, aku sudah pernah melihat
pocong atau kuntilanak dengan cekikikannya. Tapi kalo makhluk yang seperti ini baru pertama
kalinya aku lihat. Apa ini yang orang sering panggil dengan sebutan genderuwo.
Aku mencari cara agar lolos dari hadangan makhluk berbulu hitam itu. Aku berlari secepat kilat
menabrak makhluk hitam besar itu. Aku masuk ke dalam kos dengan cepat lalu mengunci pintu dan
pergi ke atas kasur mengambil selimut dan memeluk guling mencoba menurunkan rasa ketakutanku,
aku sangat takut sambil merasakan keringat dingin bercucuran didahiku.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba spontan aku teriak karena suara aneh itu terdengar dari arah jarak
yang sangat dekat dengan telingaku. Mata langsung aku tutup tanpa berani aku buka, waktu itu selain
suaranya aku juga merasakan bau amis yang menusuk hidungku. Bau yang sama seperti aku bertemu
tadi dengan makhluk itu.
Astaga, aku yakin kalo makhluk itu sudah berada didekatku. Aku sudah tidak tahan, perlahan aku
membuka mataku dan benar saja makhluk tadi ada didekatku bahkan jaraknya sangat dekat dan aku
baru sadar kalo yang aku peluk itu bukan guling. Melainkan makhluk aneh yang sangat besar itu,
makhluk itu malah menyeringai sambil mengeluarkan suara geramnya.
Aku lompat dan kakiku menginjak karpet lalu aku terjatuh membentur meja kecil didalam kamarku.
Seketika pandanganku menjadi gelap dan buram, aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya dan hawa
dingin membangunkanku. Aku mendengar suara burung berkicau, mataku terbuka perlahan sambil
memegang kepalaku yang terasa sakit.
Aku panik seketika, aku terbangun disebuah ruangan pengap dan kosong. Aku mencari tau dimana
aku kini, lalu aku menyadari ketika aku melihat jendela dengan kaca pecah. Aku bangkit dan
mengintip ke jendela dari sela-sela kaca yang pecah. Lalu aku pun tau kalo aku berada didalam
rumah kosong itu dan aku berusaha mencari pintu keluar tapi semua pintu terkunci dan aku sangat
panik. Dalam kepanikan itu aku mencari sebongkah kayu dan memecahkan sebuah jendela.
Akhirnya aku bisa keluar dari rumah itu. Kejadian itupun selalu menghantui didalam ingatanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar