Sabtu, 24 Oktober 2015

Rumah Kosong (Misteri)

 Rumah Kosong
------------------------------------------------------------------
Sudah hampir bertahun-tahun rumah yang berada diseberang depan kos ku itu sepi dan tidak ada

yang pernah tau kenapa. Rumah dengan patung aneh berwarna putih itu ditinggalkan oleh

pemiliknya, aku belum lama tinggal disini. Tapi aku sudah banyak mendengar tentang rumah itu.

Ada yang bilang rumah itu disita karena hutang, yang lain mengatakan kalo rumah itu ditinggalkan

begitu saja oleh pemiliknya. Awalnya aku tidak terlalu peduli tentang rumah itu akan tetapi makin

lama aku jadi semakin penasaran.

Setiap malam ketika aku akan menutup gorden jendela kamar, seperti ada magnet yang membuat

mataku tertuju ke arah rumah tersebut. Terlebih lagi patung yang berbentuk manusia itu seolah

bergerak. Aku akan coba gambarkan pada pembaca cerita-hantu.com seperti apa rumahnya, kalo dari

arah jendela kamarku rumah itu tampak tidak terlalu jelas. Gelap dan sedikit tertutupi oleh ilalang

dihalaman rumahnya.

Patung putih tinggi berukuran 2 meterpun hampir tenggelam oleh ilalang. Bentuk patung putih itupun

tidak jelas bentuknya, hampir menyerupai manusia yang sedang menumbuk sesuatu. Jujur aku sangat

penasaran dengan rumah itu. Ada apa didalamnya, jika ada yang menyuruhku untuk masuk kedalam

rumah itu, aku pasti akan melakukannya.

Banyak yang bilang kalo aku terlalu pemberani, tidak pernah merasa takut pada apapun dan mereka

mengatakan kalo aku freak. Aku coba menerobos masuk kedalam bangunan rumah tua belanda yang

menjadi rumah kosong itu. Seperti malam itu, aku masih memicingkan mata sambil menatap fokus

ke arah rumah itu. Aku bukan takut tapi memikirkan bagaimana cara masuk kedalam rumah itu.

Aku memang aneh dan aku memang nekat, terserah pembaca mau bilang apa yang pasti malam itu

aku akan melakukannya karena rasa penasaranku. Bahkan bisa dibilang aku tinggal dikos itu karena

aku sedang mengincar rumah kosong peninggalan belanda tersebut.

Malam itu aku menyusun strategi, halangan yang pertama adalah diseberang rumah itu. Karena

sangat berdekatan dengan sebuah kedai, dan aku menunggu mereka tutup. Seperti sebuah pertanda,

kedai itu tutup lebih cepat dari biasanya. Membawa senter kecil ditangan, aku bergerak lincah keluar

kos persis seperti maling.

Singkat cerita, aku sudah berdiri tepat didepan rumah itu. Dengan sigap aku memeriksa gerbang

rumah itu dan ternyata tidak dikunci. Ini seperti sebuah kebetulan, yang menyenangkan dan

menantang. Kakiku menjinjit dan aku berjalan memasuki perlahan rumah kosong itu dan mataku

membelalak seolah ada yang menyentuh tengkuk leherku.

Aku kaget, karena itu bukan tersibak angin, melainkan usapan manusia tapi tidak panas melainkan

dingin. Kakiku yang menjinjit sekarang rata dengan tanah, jari-jariku masih tersangkut dipintu

gerbang. Aku reflek melihat ke belakang dan dihadapanku berdiri sosok tinggi besar dengan badan

penuh bulu berwarna hitam dan berbau.

Matanya besar berwarna merah dengan dua tanduk diatas kepalanya, giginya runcing bertaring

dilengkapi dengan bibir yang besar dengan lidah yang menjulur panjang. Aku berdiri mematung,

sambil melihat sosok tinggi besar yang menyeramkan itu. Monster besar itu mengeluarkan suara

dengan aneh, Aku tidak berpikir panjang dan langsung berlari.

Namun bagaikan sihir, makhluk besar itu tiba-tiba saja sudah ada didepanku seolah menghalangiku

keluar dari rumah kosong itu. Aku terdiam mematung dan ketakutan, aku sudah pernah melihat

pocong atau kuntilanak dengan cekikikannya. Tapi kalo makhluk yang seperti ini baru pertama

kalinya aku lihat. Apa ini yang orang sering panggil dengan sebutan genderuwo.

Aku mencari cara agar lolos dari hadangan makhluk berbulu hitam itu. Aku berlari secepat kilat

menabrak makhluk hitam besar itu. Aku masuk ke dalam kos dengan cepat lalu mengunci pintu dan

pergi ke atas kasur mengambil selimut dan memeluk guling mencoba menurunkan rasa ketakutanku,

aku sangat takut sambil merasakan keringat dingin bercucuran didahiku.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba spontan aku teriak karena suara aneh itu terdengar dari arah jarak

yang sangat dekat dengan telingaku. Mata langsung aku tutup tanpa berani aku buka, waktu itu selain

suaranya aku juga merasakan bau amis yang menusuk hidungku. Bau yang sama seperti aku bertemu

tadi dengan makhluk itu.

Astaga, aku yakin kalo makhluk itu sudah berada didekatku. Aku sudah tidak tahan, perlahan aku

membuka mataku dan benar saja makhluk tadi ada didekatku bahkan jaraknya sangat dekat dan aku

baru sadar kalo yang aku peluk itu bukan guling. Melainkan makhluk aneh yang sangat besar itu,

makhluk itu malah menyeringai sambil mengeluarkan suara geramnya.

Aku lompat dan kakiku menginjak karpet lalu aku terjatuh membentur meja kecil didalam kamarku.

Seketika pandanganku menjadi gelap dan buram, aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya dan hawa

dingin membangunkanku. Aku mendengar suara burung berkicau, mataku terbuka perlahan sambil

memegang kepalaku yang terasa sakit.

Aku panik seketika, aku terbangun disebuah ruangan pengap dan kosong. Aku mencari tau dimana

aku kini, lalu aku menyadari ketika aku melihat jendela dengan kaca pecah. Aku bangkit dan

mengintip ke jendela dari sela-sela kaca yang pecah. Lalu aku pun tau kalo aku berada didalam

rumah kosong itu dan aku berusaha mencari pintu keluar tapi semua pintu terkunci dan aku sangat

panik. Dalam kepanikan itu aku mencari sebongkah kayu dan memecahkan sebuah jendela.

Akhirnya aku bisa keluar dari rumah itu. Kejadian itupun selalu menghantui didalam ingatanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar